JAKARTA,-STATUSSINDO-Jonru Ginting yang merupakan
kader PKS yang sangat militant dalam mendukung
pasangan Prabowo-Hatta. Doktrin “harus menang
dengan segala cara” dan “tidak ada scenario kalah”
sepertinya telah mendarah daging dalam diri
Jonru Ginting dan diaplikasikan secara membabi
buta. Meskipun menolak bahwa dirnya adalah bagian
dari kelompok “ahli fitnah wal jama’ah” dalam
dunia maya yang suka menebar fitnah dari pabrik
fitnah yang dibuatnya sendiri, tapi fakta berkata lain.
kader PKS yang sangat militant dalam mendukung
pasangan Prabowo-Hatta. Doktrin “harus menang
dengan segala cara” dan “tidak ada scenario kalah”
sepertinya telah mendarah daging dalam diri
Jonru Ginting dan diaplikasikan secara membabi
buta. Meskipun menolak bahwa dirnya adalah bagian
dari kelompok “ahli fitnah wal jama’ah” dalam
dunia maya yang suka menebar fitnah dari pabrik
fitnah yang dibuatnya sendiri, tapi fakta berkata lain.
Menurut pengakuan Jonru Ginting seperti diuraikan
dalam beberapa tulisannya dan juga dimuat di web
PKS Piyungan, dirinya memang telah dicuci otaknya
sejak masa kuliah bahwa hanya orang-orang yang
berada dalam kelompoknya sendiri yang harus
dipercaya, sedangkan orang diluar kelompoknya
adalah sesat. Meskipun lambat laut “doktrin PKS”
tersebut mulai memudar seiring dengan berjalannya
waktu dan makin luasnya pergaulan.
dalam beberapa tulisannya dan juga dimuat di web
PKS Piyungan, dirinya memang telah dicuci otaknya
sejak masa kuliah bahwa hanya orang-orang yang
berada dalam kelompoknya sendiri yang harus
dipercaya, sedangkan orang diluar kelompoknya
adalah sesat. Meskipun lambat laut “doktrin PKS”
tersebut mulai memudar seiring dengan berjalannya
waktu dan makin luasnya pergaulan.
Namun demikian sepertinya doktrin Islam radikal
dari kelompok gerakan Islam fundamentalis yang
diimpor dari Timur Tengah masih tertanam kuat
dalam memorinya. Karenanya, dengan penuh
kesadaran dan kejujuran Jonru Ginting pun mengakui
bahwa dirinya telah memberi stempel sesat pada Prof.
Dr. Quraish Shihab yang merupakan ahli tafsir dan
ahli hadist lulusan dari Al-Azhar University, Mesir.
Entahlah apa yang mendasari seorang Jonru
Ginting lancang membajak dan merampok Hak
Allah Yang Maha Mengetahui. Entahlah, dapat
wahyu darimana sehingga seorang Jonru Ginting bisa
memiliki sifat Allah “Yang Maha Tahu”.
dari kelompok gerakan Islam fundamentalis yang
diimpor dari Timur Tengah masih tertanam kuat
dalam memorinya. Karenanya, dengan penuh
kesadaran dan kejujuran Jonru Ginting pun mengakui
bahwa dirinya telah memberi stempel sesat pada Prof.
Dr. Quraish Shihab yang merupakan ahli tafsir dan
ahli hadist lulusan dari Al-Azhar University, Mesir.
Entahlah apa yang mendasari seorang Jonru
Ginting lancang membajak dan merampok Hak
Allah Yang Maha Mengetahui. Entahlah, dapat
wahyu darimana sehingga seorang Jonru Ginting bisa
memiliki sifat Allah “Yang Maha Tahu”.
Padahal dalam beberapa tulisannya, Jonru Ginting
dengan jujur mengakui bahwa dirinya memang hanyalah
penganut Islam KTP seperti kebanyakan orang
di kampung halamannya. Seperti pengakuannya,
Jonru Ginting hanya mendapatkan sedikit pengetahuan
agama dari mengikuti pengajian mingguan bersama
PKS. Hebatnya, meskipun hanya bermodal dari
pengajian mingguan bersama PKS inilah seorang
Jonru Ginting berani memberi stempel SESAT
pada kelompok-kelompok muslim lainnya yang
berada di luar kelompoknya seperti stempel sesat
pada Prof. Dr. Quraish Shihab.
dengan jujur mengakui bahwa dirinya memang hanyalah
penganut Islam KTP seperti kebanyakan orang
di kampung halamannya. Seperti pengakuannya,
Jonru Ginting hanya mendapatkan sedikit pengetahuan
agama dari mengikuti pengajian mingguan bersama
PKS. Hebatnya, meskipun hanya bermodal dari
pengajian mingguan bersama PKS inilah seorang
Jonru Ginting berani memberi stempel SESAT
pada kelompok-kelompok muslim lainnya yang
berada di luar kelompoknya seperti stempel sesat
pada Prof. Dr. Quraish Shihab.
Jika kita rajin mengikuti tulisan-tulisan Jonru
Ginting khususnya yang berkaitan dengan Jokowi
dan Quraish Shihab maka lebih banyak
berisikan menebar kebencian, penuh dengan
provokasi SARA. Tuduhan syiah, sesat, kafir,
anti-Islam merupakan contoh kampanye hitam
yang sering di alamatkan pada Jokowi. Terbukti
pada basis-basis PKS seperti Jabar, Sumbar dan
NTB, Jokowi kalah telak. Kekalahan telak Jokowi di
basis-basis PKS menunjukkan bahwa kampanye
hitam yang berisi fitnah terhadap Jokowi terbukti efektif.
Ginting khususnya yang berkaitan dengan Jokowi
dan Quraish Shihab maka lebih banyak
berisikan menebar kebencian, penuh dengan
provokasi SARA. Tuduhan syiah, sesat, kafir,
anti-Islam merupakan contoh kampanye hitam
yang sering di alamatkan pada Jokowi. Terbukti
pada basis-basis PKS seperti Jabar, Sumbar dan
NTB, Jokowi kalah telak. Kekalahan telak Jokowi di
basis-basis PKS menunjukkan bahwa kampanye
hitam yang berisi fitnah terhadap Jokowi terbukti efektif.
Tentu menjadi pertanyaan besar, bagaimana
mungkin seorang Jonru Ginting, kader PKS yang
mengaku hanya penganut Islam KTP dan mendapatkan
pengetahuan agama hanya dari pengajian PKS
berani menuduh SESAT seorang ahli tafsir dan ahli
hadist lulusan Al-Azhar University?
mungkin seorang Jonru Ginting, kader PKS yang
mengaku hanya penganut Islam KTP dan mendapatkan
pengetahuan agama hanya dari pengajian PKS
berani menuduh SESAT seorang ahli tafsir dan ahli
hadist lulusan Al-Azhar University?
Apakah ini pertanda kiamat sudah dekat, dimana
dajjal-dajjal kecil bertopeng malaikat berani
merampok dan membajak HAK ALLAH SWT? Menuduh
orang lain sesat, sementara dirinya mengakui
tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali.
Menuduh orang lain sesat hanya bermodalkan
pengajian dari PKS.
dajjal-dajjal kecil bertopeng malaikat berani
merampok dan membajak HAK ALLAH SWT? Menuduh
orang lain sesat, sementara dirinya mengakui
tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali.
Menuduh orang lain sesat hanya bermodalkan
pengajian dari PKS.
Jika kita mentolerir dan membiarkan provokasi
SARA yang dikembangkan oleh Jonru Ginting maka
tentu kasus Sampang, Ciketing, Ambon, Poso, Sampit,
Yasmin dan lain-lain akan terus terjadi dan terjadi
lagi. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa
kita dan kita bisa menjauhkan diri dari dosa-dosa
fitnah SARA. Amin.
SARA yang dikembangkan oleh Jonru Ginting maka
tentu kasus Sampang, Ciketing, Ambon, Poso, Sampit,
Yasmin dan lain-lain akan terus terjadi dan terjadi
lagi. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa
kita dan kita bisa menjauhkan diri dari dosa-dosa
fitnah SARA. Amin.